Dana Pensiun bagi sebagian besar pegawai berusia muda, bisa jadi merupakan hal tidak menarik karena opini dan anggapan mereka saat ini hal tsb. bukanlah kebutuhan dan belum saatnya. Hal tsb yang mengakibatkan persiapan dana pensiun bagi pegawai berusia muda bukanlah menjadi skala prioritas untuk dipikirkan.
Keberadaan Dana Pensiun Bank Mandiri menjadi jawaban atas berbagai permasalahan finansial pegawai khsusnya dalam memberikan kepastian dalam menikmati hari tua yang lebih baik, kita tak kan pernah tahu betapa besarnya manfaat tsb. pada hari tua kita kelak.
Jadi, daripada menggunakan dana yang Anda miliki selagi muda hanya untuk bersenang-senang saja, mengapa tidak menyisihkan sebagian dana tersebut untuk hari tua Anda? Karena menjadi tua adalah sesuatu yang pasti dan pastinya anda akan lebih bisa menikmati masa tua dengan tenang dan nyaman dengan mempersiapkan dana pensiun anda.
Jika kita mulai diusia muda, berarti semakin panjang waktu yang kita miliki untuk “menabung”, dan beban besar jumlah yang akan sisihkan tentu semakin kecil dan jumlah totalnya bisa tetap lebih besar. Walaupun, dalam hal prinsip mengumpulkan dana pensiun, kita tidak menggunakan sistem tabungan semata, melainkan melakukan investasi melalui asuransi dana pensiun terbaik yang dimiliki Perusahaan kita.
Balik ke pembicaraan mengenai dana pensiun, kebanyakan orang menyerahkan pada kantor saja. Jadi, dana pensiun bukanlah sesuatu yang DIRENCANAKAN sendiri tetapi dibiarkan LET IT FLOW begitu saja.
Padahal, sebenarnya adalah bijaksana untuk merencanakan sendiri dana pensiun Anda demi masa tua Anda. Mengapa? Berikut beberapa alasan penting yang bisa benar-benar Anda pikirkan:
Fakta Dana Pensiun
Sudah tahukah Anda mengenai fakta satu ini: asuransi dana pensiun dari kantor Anda yang didasarkan pada peraturan DPLK atau Dana Pensiun Lembaga Keuangan Pasal 37 adalah manfaat dana pensiun yang bisa ditarik hanya 20% dari total simpanan Anda.
Sementara itu, 80% sisanya dibayarkan per bulan. Jadi, jika Anda beranggapan ketika di masa pensiun nanti bisa menarik semua tabungan Anda, wah, sepertinya salah besar!
Tidak hanya itu, nominal per bulan yang akan Anda terima ketika pensiun nanti baru setelah 3 bulan sebelumnya akan diberi tahu. Hmm, ibarat membeli kucing dalam karung, bukan?
Inflasi yang Lebih Tinggi
Ini adalah kenyataan yang cukup pahit yang harus dihadapi oleh para pensiunan. Simpanan yang sudah ditabung selama bekerja ternyata nilainya jauh di bawah persentase inflasi setiap tahunnya.
Biasanya tabungan memiliki persentase bunga 4% per tahun namun inflasi memiliki persentase 6%! Anda bisa menghitung sendiri berapa kira-kira yang Anda peroleh di masa tua nanti namun kebutuhan hidup Anda ternyata jauh melebihi dana pensiun tersebut.
Pilihan Investasi yang Terbatas
Jika Anda menyerahkan dana pensiun dikelola oleh pihak perusahaan tempat Anda bekerja maka keputusan pilihan kemana dana akan diinvestasikan tentu ada di tangan mereka. Oleh karena itu, pilihan investasi menjadi terbatas. Biasanya perusahaan akan memilih instrument yang tidak berisiko tinggi dengan alasan tentu saja agar risiko semakin kecil.
Beberapa instrument yang dipilih oleh pihak perusahaan antara lain SBI, obligasi dan lainnya. Namun, disayangkan, bukan, Anda masih berusia muda tidak memanfaatkan instrumen investasi yang lebih gencar? Padahal dengan investasi yang lebih “gencar”, return yang Anda terima akan semakin tinggi lagi.
Nah, melihat hal-hal ini tentu bisa menjadi pertimbangan bijaksana bagi Anda untuk merencanakan dana pribadi – sendiri! Tidak ada salahnya, kan? Apalagi kalau memang Anda punya cukup dana untuk itu.
Daripada menggunakan dana yang Anda miliki selagi muda hanya untuk bersenang-senang saja, mengapa tidak menyisihkan sebagian dana tersebut untuk hari tua Anda? Bayangkan saja: Anda akan lebih bisa menikmati masa tua tanpa harus menurunkan standar dan gaya hidup Anda!
Tidak hanya berbicara nominal yang akan Anda terima di masa tua, tidak sedikit produk Asuransi Dana Pensiun memberi proteksi pula – sesuai dengan labelnya sebagai ‘asuransi’, bukan?
Testimoni Peserta Aktif
Oleh : Aji Sapto Triono – HCBP Commercial Banking